Main Slot Dalam Islam

Suara.com - Mobile Legends adalah salah satu game online populer hingga saat ini.

Mobile legend tidak hanya dimainkan oleh para remaja saja dan orang dewasa pun banyak penggemarnya.

Game online ini bisa dimainkan secara bersama dengan gamer lainnya atau yang disebut dengan istilah mabar (main bareng).

Game online kerap dijadikan sebagai hiburan yang kemudian membuat pemainnnya "ketagihan" hingga melupakan apa yang menjadi kewajibannya.

Baca Juga: 5 Hero Marksman yang Ternyata Bisa Jadi Jungler, OP di META Mobile Legends

Lalu, bagaimana hukum main mobile legend dalam Islam?

Islam sendiri mengajarkan bahwa segala sesuatu yang dilakukan oleh umat adalah tergantung pada niatnya.

Berikut adalah penjelasan hukum bermain mobile legend dalam Islam yang dikutip dari islam.nu.or.id, Minggu (11/2/2024).

Dalam sudut pandang syariat Islam (fiqih), segala macam permainan (game) yang memiliki dampak baik serta tidak dilakukan dengan cara berjudi mempunyai hukum boleh.

Hukum boleh di sini, bisa saja mubah, juga bisa berhukum makruh.

Baca Juga: Apa itu Jungler di Mobile Legends? Hero Apa Saja dan Cara Pakainya

Kedua hukum tersebut bisa terjadi jika game memberikan dampak positif pada pemain khususnya dan kehidupan sosial pada umumnya.

Intinya, segala macam game yang berguna melatih kecerdasan otak, seperti permainan catur, dadu atau permainan berbasis strategi lainnya hukumnya boleh (mubah atau makruh).

Menurut Imam ar-Rafi’i, hukum dadu dan catur bisa dianalogikan pada semua bentuk permainan dan segala hal yang berdasarkan hitung-hitungan dan pikiran seperti al-minqalat dan as-sijah (jenis permainan di Arab), yakni permainan dengan membentuk garis dan lobang-lobang untuk mengisi bebatuan yang dilakukan dengan perhitungan tersendiri.

Permainan semacam ini tidak haram, sedangkan semua jenis permainan yang berdasarkan spekulasi, maka hukumnya haram.

(Syekh Sulaiman al-Jamal, Hasiyatul Jama ala Syarhil Minhaj, [Bairut: Dar al-Fikr 1993], juz 5, h. 380).

Syekh Musthafa al-Bigha dalam kitab al-Fiqhul Manhaji mengatakan, semua permainan yang dibangun atas dasar berpikir dan strategi, hukumnya boleh.

Hanya saja kebolehan dalam hukum bermain bisa berkonsekuensi pada hukum mubah dan makruh.

Semua itu tergantung bagaimana keadaan pemain dan dampak yang terjadi kepadanya (Syekh Musthafa al-Bigha, al-Fiqhul Manhaji ala Mazhabil Imam asy-Syafi’i, [Damaskus: Dar al-Qalam 1992], juz VIII, h. 166).

Melihat penjelasan di atas, maka bisa dipastikan bahwa hukum bermain game online adalah boleh (mubah atau makruh).

Hanya saja, meski diperbolehkan, apabila kegiatan bermain game dilakukan secara terus-menerus maka bisa menimbulkan hukum haram (tidak diperbolehkan).

Hukum ini bisa terjadi apabila berdampak pada terbengkalainya kewajiban, tidak bermanfaat untuk agamanya, menjadikannya pemalas, menurunkan etos kerja, dan efek negatif lainnya.

Hal penting yang menjadi pertimbangan dalam hal ini adalah lalai dan tidaknya dalam menjalankan ibadah.

Jika main game Mobile Legends hingga melupakan apa yang menjadi kewajiban, maka itu akan menjadi haram dalam Islam.

Namun, jika tidak dan hanya sekedar menjadi hiburan makan hukumnya adalah makruh atau bileh saja.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA–Kemenkominfo baru-baru ini sedang ramai dibicarakan karena diduga menyetujui beberapa aplikasi judi via daring atau online. Meski begitu, Menkominfo Johnny G Plate membantah kecolongan atas terdaftarnya situs judi online dan menyebut aplikasi itu hanya game tanpa perjudian.

Namun sebenarnya bagaimana sebenarnya hukum Islam tentang bermain game judi online? Bagaimana jika game judi itu hanya untuk permainan kartu saja, tanpa mempertaruhkan uang?

Mantan Mufti Yordania, Dr. Nuh Ali Salman mengatakan, terkait permainan judi online ini memang ada dua bentuk, yakni permainan judi dengan menggunakan uang dan permainan judi yang tanpa menggunakan uang. Adapun game judi online dengan uang telah jelas keharamannya dan dilarang dalam agama Islam.

"Ini (game judi online dengan uang) tidak dapat dipungkiri adalah haram bagi seluruh umat Muslim," katanya dilansir dari Al Iftaa.

Menurutnya, terkait ini sudah jelas larangannya dalam Alquran, seperti termaktub dalam ayat berikut:

إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan” (QS. Al Maidah: 90).

Adapun game judi online yang yang tidak menggunakan uang atau hanya berupa permainan untuk hiburan semata, katanya, tetap dilarang dalam Islam. Dr. Nuh Ali Salman menjelaskan, memainkan game judi online tanpa uang tetap dilarang karena merupakan perilaku yang tidak mencerminkan orang beriman dan menyerupai orang kafir hingga fasik.

"Islam telah datang dengan ajaran yang bijaksana, yang melarang penyerupaan perilaku orang kafir dan fasik," terangnya.

وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءهُمْ

Artinya: "dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka..," (QS. Asy-Syura:15).

Dalam hadist, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

Artinya:“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka." (HR. Ahmad dan Abu Dawud).

SEJAK kebelakangan ini ramai dalam kalangan anak muda yang cukup gemar bemain permainan video PUBG sehingga ada yang menjana pendapatan hasil daripada aktiviti itu melalui penstriman langsung di laman sosial seperti Facebook.

Apabila ia mampu memberi pendapatan dengan hanya bermain PUBG, ramai mula menjadikannya sebagai aktiviti sepenuh masa untuk mendapatkan wang.

Bagaimanapun apakah hukumnya dalam Islam bagi seseorang memperoleh hasil kewangan daripada bermain permainan video?

ARTIKEL BERKAITAN: Buka aib pasangan di laman sosial sudah jadi trend, adakah dibolehkan dalam Islam?

Pada asalnya hiburan diharuskan dalam Islam melainkan terdapat perkara lain yang mengubah hukum daripada harus kepada haram. Ini seperti hadis yang diriwayatkan oleh Hanzalah RA, Sabda Nabi SAW:

Maksudnya: “Wahai Hanzalah! Ada masa untuk urusan keduniaan, ada masa untuk beribadah. Dan jika hati kamu sentiasa sama seperti kamu sedang mengingati Allah SWT, para malaikat akan bersalam denganmu dan memberi salam kepadamu di pertengahan jalan.” - [Riwayat Muslim (2750)].

Umumnya, hukum bermain PUBG adalah harus jika dilakukan dengan kadar berpatutan. Namun, ia cenderung menjadi makruh jika bermain secara berlebih-lebihan kerana terdapat unsur-unsur membuang masa, bahkan hukumnya boleh menjadi haram sekiranya pemain itu melanggar batas-batas ditetapkan syarak serta meninggalkan tanggungjawab sebagai seorang muslim seperti solat, melawan dan meninggikan suara kepada ibu bapa kerana tidak mahu berhenti bermain dan lain-lain.

Penjanaan duit melalui penstriman langsung bukanlah suatu perkara yang mudah kerana perlu melalui beberapa proses yang memperuntukkan tempoh masa yang agak panjang.

Khusus berkaitan hukum menjana duit daripada penstriman langsung (live streaming) di Facebook, perlu difahami terlebih dahulu amalan yang biasa diamalkan oleh penstrim (streamer).

Antara medium terkenal yang menjadi lubuk penstrim untuk menjana wang ialah melalui laman Twitch, Facebook Gaming dan YouTube Gaming.

Kaedah penjanaan duit daripada Facebook Gaming diperoleh melalui sumbangan yang diberikan oleh peminat-peminat penstrim. Sumbangan tersebut diberikan dalam bentuk ikon bintang (stars) yang dibeli oleh peminat dalam bentuk pakej dengan harga yang ditetapkan pihak FB; contohnya (100 stars = RM6).

Setiap satu bintang yang dibeli dan diberikan, penstrim mempunyai bahagian sebanyak 0.01$USD lebih kurang RM0.40, manakala baki lebihan menjadi hak milik FB namun begitu, pihak FB meletakkan beberapa syarat yang perlu dipenuhi sebelum penstrim layak untuk menerima stars, antaranya perlu:

1. Membuat satu laman (page gaming) tersendiri

2. Membuat penstriman langsung sekurang-kurangnya 4 jam dalam tempoh 14 hari

3. Membuat penstriman langsung sekurang-kurangnya 2 hari dalam tempoh 14 hari

4. Mempunyai sekurang-kurangnya 100 followers

Melihat kepada penetapan syarat-syarat di atas, penjanaan wang melalui penstriman langsung bukanlah suatu perkara yang mudah kerana perlu melalui beberapa proses yang memperuntukkan tempoh masa yang agak panjang.

Bermula dengan proses melayakkan diri untuk menyertai program penjanaan FB melalui empat syarat di atas. Proses di atas hanya sebagai pra syarat untuk melayakkan penstrim menjana apa-apa pendapatan.

Namun, untuk menjana pendapatan secara berterusan, penstrim perlu melalui proses seterusnya iaitu mendapatkan seberapa banyak mungkin donations (sumbangan stars) dan subscribers dengan pelbagai cara seperti mempromosikan bakat bermain dan berinteraksi secara berterusan dengan penonton dan peminat yang melihat strim langsung tersebut.

Lantaran itu, menjadi amalan kebiasaan bagi para penstrim untuk membuat strim langsung berjam-jam sekitar 4 hingga 8 jam sehari. Tempoh masa mungkin menjadi lebih panjang sekiranya penstrim membuat pekerjaan tersebut secara sepenuh masa.

Hukum menjana pendapatan melalui penstriman langsung adalah harus dengan beberapa hujah dan alasan.

Penelitian Hukum Syarak

Asasnya, situasi berbeza kadangkala menatijahkan hukum yang berbeza. Ini sangat bertepatan dengan kaedah umum yang menyebut, Maksudnya: “Hukum terhadap sesuatu perkara merupakan natijah daripada bagaimana gambaran sesuatu isu difahami”. (Lihat: Syarh Mukhtasar Li al-Sullam al-Munauraq, 3/11)

Allah SWT juga berfirman di dalam al-Quran, Maksudnya: “Dan janganlah engkau mengikut apa yang engkau tidak mempunyai pengetahuan mengenainya. Sesungguhnya pendengaran dan penglihatan serta hati, semua anggota-anggota itu tetap akan ditanya tentang apa yang dilakukannya”. - [Surah al-Isra’ (36)].

Syeikh Sa’di dalam tafsirnya ketika menerangkan ayat ini menyebut bahawa ayat ini memerintahkan agar umat Islam membuat penelitian dan penyelidikan secara menyeluruh dan tidak tergesa-gesa dalam menjatuhkan hukum-hakam. (Lihat: Tafsir al-Karim al-Rahman, m/s 532).

Berdasarkan mekanisme dan penerangan di atas, hukum menjana pendapatan melalui penstriman langsung adalah harus dengan beberapa hujah dan alasan;

1. Asal sesuatu perkara khususnya bidang muamalat adalah harus selagi mana tiada dalil lain yang menunjukkan sebaliknya. Bertitik tolak dengan keputusan keharusan bermain PUBG secara umum, maka kami katakan menjana pendapatan melaluinya juga harus.

Keharusan asal sesuatu perkara dalam bidang muamalat diperakui oleh majoriti ulama termasuklah Imam al-Syafie Rhm (wafat 205H).

2. Kerajaan juga mengiktiraf PUBG sebagai salah satu E-Sport dan menjanjikan peluang pekerjaan baru bagi generasi akan datang. Maka, hukum menjana duit melalui PUBG mengambil hukum yang sama seperti pekerjaan lain yang seumpama dengannya.

Ini bertepatan dengan kaedah Fiqh yang menyebut, Maksudnya: “Tidak dinafikan perubahan hukum disebabkan perubahan masa dan tempat”. (Lihat: Durar al-Hukkam, 1/47)

Paling penting jangan kita lalai bermain permainan video sehingga melupakan tanggungjawab lain.

Walaupun begitu, para penstrim dinasihatkan mengimbangkan waktu mereka bermain dengan tuntutan-tuntutan lain mereka sebagai seorang Muslim, seorang anak, seorang rakan, mahupun seorang bapa supaya mereka tidak mengabaikan urusan lain khususnya menjaga solat, tanggungjawab keluarga, menjaga kesihatan, menjaga batas pergaulan, menjaga aurat dan lain-lain.

Kegagalan untuk meneliti dan mengambil berat aspek-aspek lain boleh mengubah status keharusan tersebut kepada hukum makruh bahkan boleh menjadi haram seperti mengabaikan waktu solat, bertutur dengan perkataan tidak sopan, menonjolkan aurat secara sengaja untuk menarik penonton dan lain-lain perkara yang dilarang oleh Syarak.

Imam Zarkasyi Rhm (wafat 794H) menyimpulkan bahawa hukum harus boleh berubah mengikut kepada situasi tertentu. Kadangkala berubah menjadi wajib jika meninggalkan perkara tersebut akan memberi kemudaratan.

Kadangkala menjadi haram sekiranya melakukan perkara tersebut menyebabkan tidak melakukan kewajipan lain yang ditetapkan Syarak, dan begitu juga boleh berubah kepada hukum-hukum taklifi yang lain seperti sunat dan makruh. (Rujuk: al-Bahru al-Muhith, 1/365)

Dalam masa yang sama, disarankan kepada penstrim untuk mengambil peluang yang ada menjadikan medium laman gaming sebagai tempat untuk berdakwah dan mengajak para penonton dan peminat untuk melakukan kebaikan walau di mana sahaja mereka berada. Selain itu, menjadi medium untuk penstrim mengingatkan kepada pemain-pemain PUBG lain untuk pandai membahagikan masa dan tidak mengabaikan urusan dan tanggungjawab yang lain. - Pejabat Mufti Wilayah Persekutuan